Selasa, 28 Januari 2020

APA YANG TERJADI JIKA ADA BLACK HOLE SEBESAR 2 CM DIDEPAN KAMU?

Habis saya. Hancur. Binasa. Lenyap.

Tentu saja bukan hanya saya yang akan terkena dampaknya, tapi juga planet Bumi. Ini jelas Skenario Kiamat.

Pertama-tama saya akan jelaskan sedikit mengenai lubang hitam. Apakah sebelumnya kalian pernah mendengar tentang lubang hitam (blackhole)? Lubang hitam[1] adalah zona ruang waktu yang memiliki tarikan gravitasi yang sangat, sangat kuat bahkan partikel dan gelombang elektromagnetik (seperti cahaya) tidak bisa kabur. Lubang hitam memiliki 3 properti fisik: Massa, Muatan Listrik dan Momentum Sudut.

Untuk kasus ini, mari kita asumsikan bahwa lubang hitam kita adalah lubang hitam paling sederhana, yaitu yang hanya memiliki massa, tidak memiliki muatan listrik dan momentum sudut (tidak berputar). Lubang hitam ini juga disebut Lubang Hitam Statis atau Lubang Hitam Schwarzschild.

Ukuran lubang hitam biasanya disebut Radius Schwarzschild. Ini adalah radius di mana lubang hitam akan “mengisap” segalanya, termasuk cahaya. Lubang hitam terlihat “hitam” karena tidak ada cahaya yang memantulkan permukaannya.

Batas terluar lubang hitam ini disebut Horizon Peristiwa atau Event Horizon. Di luar batas ini, benda akan merasakan gaya gravitasi akibat massa lubang hitam. Setelah melewati batas ini, tidak ada satu pun benda, partikel, atau gelombang yang bisa keluar dari lubang hitam. Semua yang terhisap akan menyatu dengan lubang hitam.

(Sumber: Wikimedia)

Dari rumus radius Schwarzschild di atas kita bisa menentukan massa suatu lubang hitam.

G adalah konstanta gravitasi dan c adalah kecepatan cahaya. Lubang hitam dengan radius R akan memiliki massa M.

Kita bisa melihatnya dari perspektif lain: Jika kita memperkecil suatu benda hingga radius Schwarzschild-nya dengan tetap mempertahankan massanya, maka benda itu akan menjadi lubang hitam.


Nah, sekarang ke pertanyaan utama. Lubang hitam berdiameter 2 cm berarti memiliki radius sebesar 1 cm. Menggunakan rumus Schwarzschild:

Massa lubang hitam kita adalah 6.7466×1024kg. Ini sekitar 1.1 kali massa Bumi.

Berdiri di depan benda dengan massa seperti Bumi? Tarikan gravitasi yang dirasakan akan sangat mengerikan. Coba kita hitung. Misal posisi “di depan lubang hitam” ini sekitar 5 meter.

Di permukaan Bumi, percepatan gravitasi adalah 9.8 m/s^2. Dibandingkan nilai di atas, percepatan gravitasi Bumi tidak akan terasa. Saya akan tertarik dengan percepatan gravitasi hampir 2 triliun kali lipat lebih kuat daripada percepatan gravitasi Bumi.

Tepat setelah lubang hitam ini muncul, badan saya akan langsung tercerai-berai dan tertarik menuju lubang hitam akibat gaya gravitasi. Setelah melewati event horizon, saya tidak akan bisa keluar dari lubang hitam dan menyatu dengan intinya. Saya akan mati tanpa sempat menyadari apa yang telah terjadi.

Belum selesai. Ini adalah awal dari kehancuran planet kita.

Bulan, yang memiliki massa 1/100 kali massa Bumi, dengan jarak 384 ribu km dari Bumi memberikan efek signifikan akibat gaya gravitasinya, contohnya pasang surut air laut.

Bagaimana jika ada benda bermassa seperti Bumi— di permukaan Bumi? Tentu saja kedua benda tersebut akan saling tarik-menarik dengan gaya gravitasi yang sangat besar, menciptakan kehancuran di sekeliling jalurnya. Namun ini bukanlah tarik-menarik antara planet dan planet— ini tarik-menarik antara planet dan lubang hitam.

Lubang hitam ini akan mengisap semua yang ada di Bumi dalam perjalanannya bertemu dengan inti Bumi, hingga akhirnya planet kita habis sepenuhnya, masuk ke dalam “perut” lubang hitam ini.

Kamis, 16 Januari 2020

OSPREY MUTANT 38

Osprey Mutant 38 pada saat releasenya pernah mendapatkan Editor choice award di web outdoor gear lab. 
Buat yang belum tahu, outdoor gear lab adalah web blog yang rajin ngereview barang-barang outdoor. Dan rajin bikin perbandingan antar brand-brand dewa didunia outdoor. 

Dan mumpung Osprey mutant 38 lagi mampir di Edge mountain, langsung aja kita review. Soalnya kayaknya belum ada yang review Mutant 38 berbahasa Indonesia. 

Sesuai namanya, Mutant 38. Angka 38 disini mengindikasikan kapasitas muatnya. Tapi normalnya mutant masih bisa dipacking sampai 50 liter. 
Pemilihan nama Mutant juga punya arti sendiri. Seperti yang kita tahu di film atau komik X-Men, mutant disitu digambarkan sebagai manusia yang punya kemampuan super: berubah bentuk salah satunya. Kemampuan yang sama juga dimiliki Osprey mutant kita ini. 

Desainnya menggambarkan carrier yang kokoh dan tangguh untuk membawa beban berat. Nyatanya dia juga bisa bermutasi menjadi tas summit ultralight. 

Outdoor gear lab sempat merilis daftar perbandingan berat dan Volume. Dalam daftar itu mutant 38 mendapatkan skor 5 dari 10, mengungguli Gregori Denali 100 , Trion pro 50, juga kakak kandungnya sendiri, Osprey Mutant 52.

Kemudian faktor kenyamanan. Outdoor gear lab pun pernah merilis daftar untuk kategori ini. Di list ini Mutant 38 menduduki peringkat ke-dua. Hanya kalah oleh Hyperlite mountain gear 3400 ice pack. 
Dibawahnya nama-nama besar seperti Archteryx Alpha 45, Black diamond speed, Mission 75, dan lain-lain.

Di Osprey model ini, kita bisa melepaskan framesheetnya, tapi tetap meninggalkan busa tetap ditempatnya. Fitur ini yang membuat mutant 38 jadi pilihan utama climber dunia. Tapi bahkan busanya pun bisa dicopot dan berguna sebagai pengganti bantal untuk tidur ditenda. 

Lalu kekuatan dan ketahanan. 
Material ultralight dikenal tidak punya ketahanan. Bisa dibilang ketahanan adalah tumbal yang harus sebagai pertukaran ultralight. 
Osprey menggunakan material 210 denier nylon dihampir semua produknya. Sebagai pembanding, carrier jelajah kelas berat macam Black diamond mission 75 dan carrier tahan banting, Mountain hardwear scrambler menggunakan material 420 denier. 
Disini juga letak keistimewaan Mutant 38 dibanding produk Osprey lain. Pihak Osprey menambahkan material 420 denier disisi bawah mutant, yang membuatnya lebih tahan gores saat diletakkan di medan berbatu. 
Satu-satunya lawan yang mampu mengalahkan mutant 38 dalam light dan ketahanan hanya Mountain hardwear scrambler, tidak ada produk lain. 

Dalam kategori fungsi (karena carrier harus dibedakan yang diperuntukkan bagi mountaineering dan climbing) Mutant 38 mendapat skor 10 dari 10. Skor sempurna ini juga didapatkan oleh Patagonia Ascensionist. 

Jadi ya tunggu apa lagi? Osprey mutant 38 bisa dibilang puncak kesempurnaan Osprey. 

DILARANG NAIK GAJAH

(peringatan: jawaban berikut menggambarkan sesuatu yang tidak berkeperibinatangan dan membuat sedih)

Alasan pertama adalah bahwa tubuh gajah tidak didesain untuk dikendarai sebagaimana kuda. Gajah memiliki tonjolan tulang tajam yang memanjang ke atas dari tulang belakang mereka (lihat gambar). Tonjolan bertulang ini dan jaringan yang melindunginya rentan terhadap berat dan tekanan yang datang dari atas. Kursi-kursi yang digunakan oleh tempat-tempat wisata untuk naik gajah melemahkan jaringan dan tulang di punggung gajah, merusak kulit, menyebabkan memar yang menyakitkan, dan dapat melumpuhkan gajah seumur hidup.

Alasan kedua adalah phajaan. Phajaan, yang dalam bahasa Thailand berarti "menghancurkan," adalah metode untuk melatih gajah yang digunakan oleh pelatih gajah di seluruh dunia, meskipun terkadang penyebutannya berbeda tergantung tempat. Tujuan dari phajaan adalah untuk menghancurkan semangat gajah sehingga kehilangan keinginan untuk tidak patuh.

Biasanya, bayi gajah diambil dari keluarganya -keluarganyapun tidak jarang dibantai supaya anaknya bisa diambil- dan kemudian dibawa ke sebuah kamp di mana dia ditempatkan di sebuah kandang kecil. Keempat kakinya diikat ke pasak, kepalanya juga. "Pelatih" membuatnya kelaparan, memukulinya dengan tongkat dan paku serta pisau dan palu (tidak jarang anak-anak gajah mati selama penyiksaan ini). Kemudian mereka menjualnya ke sirkus untuk dilatih untuk melakukan atraksi dan melukis, atau dijual ke tempat wisata dimana ia dilatih untuk bermain-main di pantai dengan turis atau dibawa sebagai teman meminta tip di jalanan oleh pawang. Pawang tersebut memiliki kait atau paku yang disembunyikan di telapak tangannya untuk mengontrol si gajah. Ketika dia menjadi terlalu besar dan tidak lagi "imut", maka sebuah bingkai diikatkan ke punggungnya dan dia dipekerjakan untuk memberikan tunggangan kepada wisatawan sampai dia menjadi gila atau mati.

Salah satu hal yang paling mengerikan tentang bagaimana gajah "dijinakkan" adalah usia di mana mereka dipisahkan dari keluarga mereka. Pelatih gajah memisahkan bayi dari ibu mereka ketika si bayi sekecil mungkin, sebelum mereka terlalu banyak belajar tentang bagaimana menjadi gajah dan cara menggunakan otak dan otot mereka. Seperti halnya manusia, gajah memiliki otak besar yang rumit dan mereka membutuhkan waktu lama untuk tumbuh menjadi dewasa. Anak kucing membutuhkan waktu sekitar satu tahun untuk menjadi kucing dewasa yang memiliki semua pengetahuan yang dibutuhkannya untuk hidup di dunia. Tetapi bayi gajah butuh dua tahun untuk belajar menggunakan belalainya - jumlah waktu tersebut sama dengan yang dibutuhkan oleh seorang anak manusia untuk belajar berjalan. Melewati tahun keempat mereka, gajah sudah bisa dibilang tumbuh besar.

Seekor gajah mencapai pubertas di masa remajanya - seperti manusia - dan seekor gajah liar memiliki umur hidup yang kurang lebih sama dengan manusia. (Umur harapan hidup gajah hanya setengahnya dari itu jika si gajah tinggal di penangkaran).

Bayangkan jika bayi Anda yang berusia 6 bulan diikat dalam sangkar dan disiksa sehingga menyerupai zombie sebelum dia bahkan tahu apa artinya menjadi manusia. Atau anak Anda yang berumur dua tahun. Atau anakmu yang berumur enam tahun. Bayi-bayi gajah yang dilatih ini adalah BAYI, BALITA, dan ANAK-ANAK.

Otak gajah memiliki rasio ukuran hippocampus terbesar dibandingkan hewan lain di Bumi - termasuk primata, lumba-lumba, dan manusia - yang berarti bahwa mereka juga memiliki rasa cinta yang mendalam juga penderitaan yang dalam. Banyak bayi-bayi gajah yang menjadi yatim piatu karena pemburu, mati karena merasakan kesedihan yang terlalu dalam setelah berpisah dengan ibu mereka. Gajah-gajah yang melayani turis dan dulunya dipisahkan dari induknya banyak yang menderita gangguan stres pascatrauma, sebagaimana prajurit manusia yang pernah bertempur di medan perang.

Mengendarai gajah merupakan hal yang kejam terhadap gajah baik secara fisik dan emosional, dan efek buruknya bertahan seumur hidup mereka.

TRAGEDI VICTORIA HALL

Victoria Hall disaster

Pada 16 Juni 1883, sebuah variety show anak-anak yang dibawakan oleh Mr dan Mrs Fay diadakan di Victoria Hall, gedung konser besar di Toward Road, Sunderland, Inggris.

Acara tersebut berlangsung lancar. Saat menginjak akhir acara, anak-anak diberitahu bahwa mereka yang mendapat tiket dengan nomor tertentu akan mendapat hadiah saat keluar.

Anak-anak yang tidak sabar dan takut akan kehabisan hadiah kemudian melakukan sesuatu yang berbahaya. Sekitar 1.100 anak di galeri tiba-tiba menuju tangga dan berlari ke bawah.

Itulah posisinya. Tangga yang menuju ke bawah dan diujung terdapat pintu yang sedikit terbuka. Pintu itu dibuka sedemikian rupa sebenarnya untuk digunakan untuk pemeriksaan tiket secara tertib.

Sayangnya, yang terjadi sebaliknya. Bukannya tertib, anak-anak yang di dekat pintu justru terperangkap, terbentur, jatuh, dan diinjak-injak oleh kerumunan anak-anak yang menunggu di belakangnya.

Ketika orang-orang dewasa mencoba membantu mereka, pintu sudah sulit dibuka karena terganjal banyak anak di sisi lainnya.

Karena tidak bisa, pengasuh Frederick Graham, mencoba membantu anak-anak dari tangga atas dan berhasil mengalihkan sekitar 600 anak ke tempat yang aman.

Salah satu korban yang selamat, William Codling, Jr., menggambarkan keadaan anak-anak pada waktu itu;

Kami dengan cepat merasa sangat tidak nyaman, tetapi masih turun. Tiba-tiba saya merasa sedang menginjak seseorang yang berbaring di tangga dan saya menangis dalam kengerian kepada orang-orang di belakang,

"Mundur! Mundur! Ada yang jatuh!"

Tidak ada gunanya, saya melewatinya dengan perlahan dan seiringnya waktu, tak lama kemudian saya melewati orang lain tanpa emosi.

Bencana Victoria Hall memakan 183 korban yang terdiri dari anak berusia antara 3 sampai 14 tahun. Bencana ini menjadi salah satu bencana terburuk dalam sejarah Inggris.

Ratu Victoria yang mengetahui kejadian itu kemudian mengirim pesan belasungkawa kepada keluarga yang berduka dan memberi sumbangan berjumlah £5.000 yang bisa digunakan untuk pemakaman anak-anak mereka.

Sejak saat itu, undang-undang yang mengatur tempat hiburan dibuat. Isinya adalah tempat hiburan publik harus dilengkapi pintu keluar darurat dengan jumlah yang layak.

Dalam bencana Victoria Hall, tidak ada satu pun orang yang dituntut karena orang yang bertanggung jawab mengawasi pintu tidak pernah teridentifikasi.

Sumber: Victoria Hall disaster

 · 

DALEMANNYA BLACK HOLE

Berdasarkan teori Relativitas Umum. Einstein memprediksi adanya daerah ruangwaktu dimana gravitasi menjadi sangat besar akibat distorsi ruangwaktu bernilai tak hingga, akibat adanya massa yang sangat besar di tempat yang sangat sempit alias, sangat padat. Itulah kira kira definisi Lubang Hitam.

Kamu juga nanya, foto lubang hitam. Aku jawabnya sini aja ya. Pertanyaannya saling berkaitan hehe 😁.

Oke perhatikan gambar ini.

Gambar diatas adalah citra asli dari Lubang Hitam Super Masif di pusat galaksi Messier 87. Citra itu asli tanpa rekayasa CGI. Diambil melalui Event Horizon Telescope dan ditangkap memanfaatkan efek Dopler.

Dengan adanya bukti dapat disimpulkan bahwa lubang hitam itu eksis. Namun sulit untuk dilihat karena benda tersebut tidak memantulkan cahaya ke mata kita, sehingga, ya kita ga bisa lihat.

Kalau gambar diatas dapat disimpulkan, bahwa yang hitam ditengah adalah lubang hitam, sedangkan yang disekelilingnya adalah cakram akresi lubang hitam, yang menyala akibat friksi satu sama lain. Jadi yang ditengah itu adalah Blackholenya.

Tadi diawal disebutkan bahwa lubang hitam adalah daerah ruangwaktu. Yang berarti benda yang eksis di 3 dimensi spasial dan 1 dimensi temporal. Oleh karena itu lubang hitam bukanlah LUBANG. Melainkan bola pejal superpadat, yang mendistorsi ruangwaktu sampai takhingga. Saat kita melihat ke lubang hitam sebenarnya kita melihat event horizonnya. Permukaan lubang hitam dimana menjadi point of no return. Saay memasukinya kita tidal akan bisa kembali. Kalaupun bisa, kita harus bergerak dengan kecepatan cahaya, yang mana itu tidak mungkin.

Nah, kalau bola pejal pasti memiliki isi dalam. Sekarang apa yang ada di dalam black hole?

Sampai saat ini kita tidak tahu apa yang ada didalam black hole. Dan ini menjadi satu satunya kelemahan dari Teori Relativitas Umum Einstein. Relativitas Umum adalah teori geometri (berarti matematika) tentang gravitasi dan ruang waktu. Nah saat membubuhkan ∞ ke dalam persamaan matematika. Matematikanya akan buyar. Makanya sampai saat ini kita tidak tahu pasti apa yang ada didalam blackhole. Kecuali kita berhasil menyatukan Relativitas Umum dengan Mekanika Kuantum menghasilkan Theory of Everything. Namun kita masih bisa berhipotesis dengan beberapa petujuk yang tersedia

Ada singularitas di dalam lubang hitam

Kita tahu persis mengenai teori big bang yang mengatakan, alam semesta berasal dari partikel superpadat yang kemudian mengembang dengan percepatan hingga saat ini. Nah, terlihat ada kesamaan disini antara lubang hitam dan singularitas big bang. Dimana keduanya berada di area sempit dengan kepadatan tak terbatas. Beberapa orang memperkirakan ini adalah sesuatu yang ada di dalam black hole. Namun hipotesis ini melahirkan paham yang menyatakan bahwa kita mungkin juga tinggal di dalam lubang hitam. Karena alam semesta kita berasal dari singularitas. Sepertinya masih ada argumen yang dapat membantah hipotesis ini. Karena kita tahu persis alam semesta memunculkan segalanya, sedangkan lubang hitam menghanvurkan segalanya. Mungkin terdengar berkaitan namun ini hal yang berbeda. Bisa dibilang alam semesta kita tidak memiliki luar, namun lubang hitam memiliki luar. Alam semesta kita mengembang menjadi dirinya, sedangkan lubang hitam bertambah besar seiring banyaknya benda yang iya telan. Alam semesta tidak menyusut. Namun lubang hitam menyusut melalui radiasi Hawking. Jadi, apakah singularitas adalah sesuatu yang didalam black hole?

Ada lubang putih diujung lubang hitam

Tentu ini menjadi pertanyaan besar, apa lagi itu lubang putih. Lubang putih adalah hasil prediksi relativitas umum seperti gambar diatas. Terlihat seperti corong dengan dua mulut lebar di arah yang berlawanan. Lubang putih adalah versi reverse dari blackhole. Dimana blackhole menelan segalanya, sedangkan whitehole memuntahkan segalanya. Di blackhole waktu berjalan maju, di white hole waktu berjalan mundur. Lalu bagaimana iti bisa terjadi. Di inti lubang hitam dan lubang putih terdapat jembatan penghubung yang namanya Einstein-Rosen Bridge atau sebuah lubang cacing. White hole mengantarkan hasil hisapannnya ke lubang cacing dan dimuntahkan melalui lubang putih di dimensi dimana waktu berjalan terbalik. Ini akibat ruang waktu terdistorsi sangat signifikan yang membuat ruang waktu kita terhubung dengan dimensi lain. Tapi jika hasil hisapannya dibawa ke lubang putih, mengapa lubang hitam tumbuh menjadi lebih besar?

Beberapa orang percaya ada yang tidak. Karena kita masih kesulitan mencari ini. Seandainya kita tahu apa yang ada di dalam lubang hitam. Kita akan memperoleh Theory of Everything. Dimana ada satu teori tunggal yang dapat menjelaskan alam semesta. 

PUASA NGOMONG, VIPASSANA

Di India, ada praktik meditasi yang disebut "Vipassana" dimana para pesertanya menjalani beberapa hari tanpa berbicara sepatah kata pun.

Saya sendiri sempat menghadiri satu sesi seperti itu dan diam selama 5 hari. Inilah yang saya alami:

  1. Hari pertama, Anda harus berkali-kali mengingatkan diri sendiri untuk menutup mulut. Tahap ini memang terasa sangat janggal namun Anda akan segera terbiasa.
  2. Karena saya waktu itu berada di pusat meditasi, saya tidak memiliki akses ke telepon, internet atau televisi. Penyelenggara mendorong para peserta untuk memikirkan kehidupan mereka. Semua hal tentang kehidupan Anda! Mereka mendorong Anda untuk mengingat setiap hal. Tidak peduli sudah berapa tahun seseorang hidup, sebagian besar peserta dalam sesi saya dapat mengingat seluruh hidup mereka dalam sehari - sebegitu singkatnya kehidupan seorang manusia.
  3. Tidur adalah salah satu cara untuk menghabiskan waktu. Tetapi untuk lebih dari satu atau dua hari, tidur tidak terlalu berfungsi. Karena begitu Anda tidur Anda sudah cukup, Anda tidak bisa memaksakan diri untuk tidur.
  4. Anda menjadi lebih sensitif terhadap suara. Ketika terus-menerus tidak mendengarkan suara orang berbicara, Anda mulai memperhatikan suara-suara di alam, suara sentuhan peralatan makan dan bahkan suara organ pernapasan Anda sendiri.
  5. Anda menjadi jauh lebih bisa membaca dan berbicara melalui bahasa tubuh. Kontak mata, ekspresi wajah, mengangkat bahu, gerakan tangan. Anda mulai bisa mengatur bahasa tubuh Anda untuk menyampaikan pesan. Bahkan, Anda hampir dapat "mendengar" bahasa tubuh seseorang dari kejauhan.
  6. Tetapi mungkin hasil yang paling mengejutkan adalah ketika Anda diberi kebebasan untuk berbicara lagi, Anda tidak akan mau karena sadar bahwa Anda tidak ada urgensi untuk berbicara.
  7. Ketika Anda berbicara lagi, telinga Anda tidak sepenuhnya mengenali suara Anda sendiri. Rasanya mirip dengan mendengarkan rekaman suara Anda sendiri - Anda mempertanyakan seperti inikah suara Anda terdengar di telinga orang lain karena terdengar sangat aneh.

TERNYATA MESIN WAKTU BISA DIBUAT LOH

Mesin waktu untuk menjelajahi masa depan?

Yesh, "bisa", jaman sekarang juga sudah bisa, kamu tanpa alat apapun juga bisa..

Tapi mesin waktu untuk menjelajahi masa lalu? Hm…. Susah.


Pertama-tama, soal mesin waktu ke masa depan.

  1. "Mesin waktu" ke masa depan

“We can jump forward into the future as much as we want. It’s only a matter of going really, really fast,” says Paul Sutter, an astrophysicist at Ohio State University.

Sauce: Scientists claim to have reversed time

"Kita bisa melompati waktu ke masa depan sebanyak yang kita inginkan. Masalahnya tinggal seberapa cepat kita bisa bergerak."

Ya, kecepatan adalah kunci untuk "melompati" waktu.

Di teori relativitas khusus Einstein, dikatakan bahwa semakin cepat suatu benda bergerak, maka waktu akan melambat bagi benda tersebut, lebih lambat dibandingkan yang dirasakan hal-hal lain yang tidak bergerak.

Oke, baca kalimat di atas pelan-pelan..

Udah? Merasa ada yang aneh pada pernyataan kalimat di atas?

Sama.. Waktu pertama kali baca dan "menseriusi" kalimat ini, saya juga nggak ngerti.. Kenapa bisa benda yang bergerak cepat membuat waktu melambat? Apa hubungannya sih? Terus apa buktinya?

Pergerakan (Kecepatan) mempengaruhi observasi terhadap cahaya,

dan kalau kecepatan itu relatif, kecepatan cahaya bagi tiap-tiap pengamat yang berbeda kecepatannya, juga harusnya relatif, beda pengamat beda kecepatan. Tapi nyatanya, kecepatan cahaya itu selalu konstan (299 792 458 m / s) di mata semua pengamat.

Ini dikarenakan alam semesta tidak memperbolehkan cahaya bergerak lebih cepat dibanding kecepatan cahaya.

Ketika berdasarkan logika relativitas dasar, cahaya seharusnya bisa dianggap bergerak lebih cepat dibandingkan kecepatan seharusnya (299 792 458 m / s) oleh suatu pengamat bergerak,

yang terjadi bukannya cahaya bergerak lebih cepat, tetapi malah waktu yang melambat, sampai cahaya terlihat bergerak 299 792 458 m / s dari pengamat.

Shenme the VucKenapa pencipta alam semesta ini bikin aturan begitu segala?)

Tenyata, teori ini pernah diuji dan benar adanya..

Gambar: Textron Aviation’s iconic Citation family marks 50 years of business jet innovation

Jadi ceritanya, ada yang niat menguji teori Einstein ini dengan pesawat jet. Pesawat jet kan geraknya cepat, makanya diterbangkanlah pesawat jet keliling2 bumi.

Pesawat jet ini membawa jam sesium, buat ngukur waktu yang berjalan di pesawat jet yang bergerak. Tapi ada juga jam sesium yang ditaro di United States Naval Observatory (jam di tempat yang diem).

Nantinya jam bergerak di pesawat sama jam diam di tempat observasi akan dibandingkan, buat ngecek, "bener gak sih bakal ada perbedaan waktu?"

Oh ya, nama eksperimen ini adalah Hafele-Keating Experiment. 

Gambar: The Nature of Time

Dan tenyata..

Nah loh, teori Einstein benar. Jam yang dibawa keliling2 pakai pesawat jet ternyata kurang sekian nanosekon dibandingkan jam di tempat yang diam.

Artinya waktu betulan berjalan lebih lambat bagi benda yang bergerak, dibandingkan waktu yang berjalan di point of reference terhadap benda yang bergerak.

Perlu diketahui, jam Sesium itu jam yang sangat akurat. Saking akuratnya, jam ini hanya akan membuat kesalahan 1 detik dalam jangka waktu 300,000,000 tahun (The most precise atomic clock ever made is a cube of quantum gas).

Jadi hasil eksperimen bukan merupakan hasil dari kesalahan jamnya, namun memang perlambatan waktu akibat pergerakan yang cepat itu ada.


"Terus kenapa bahas teori ini sih? Kalo waktunya malah melambat, gimana bisa pergi ke masa depan?"

Jadii gini. Misalkan objek yang bergerak cepatnya adalah kamu, manusia.

Misalkan kamu bergerak cepat karena lagi terbang pakai roket keluar bumi, katakanlah dengan 0.99 kecepatan cahaya.

Sesuai teori, waktu yang kamu rasakan akan lebih lambat dibandingkan dengan yang orang2 bumi rasakan.

Tapi justru karena itu, kamu seolah-olah bisa pergi ke masa depan, melompati waktu. Ketika 5 jam berlalu di bumi, untuk perspektif seisi roketmu, waktu yang berjalan baru berlalu 0.7 jam.

Dan buat kamu, kamu gak akan merasakan kalau waktu melambat. Buat kamu mah waktu berjalan biasa aja, gak akan terasa apa-apa. Cuma kalau orang bumi entah gimana caranya bisa mengamati kamu yang ada di roket luar angkasa, gerakan kamu akan kelihatan kayak slow motion. Mungkin kalau orang di roket mau jalan semeter aja, ditungguin lama-lama sama pengamat di bumi, masih aja gak sampe-sampe..

"Eh tapi soal Twin parad…." 

Shhhhh.


Ketika 5 jam berlalu di bumi, untuk perspektif seisi roketmu, waktu yang berjalan baru berlalu 0.7 jam.

Ngomong-ngomong saya tahu angka itu dari mana? Ada rumusnya.

1.5.3. Time dilation - PGS Chemistry

Dannn.. Ada website yang otomatis bisa ngitungin. Nih:

An example of time dilation

Biar saya zoom dikit angka2nya:


Jadi kesimpulannya: kalau mau pergi ke masa depan, pergi aja dengan sangat cepat menjauhi bumi.. Tunggu misalnya 10 tahun, trus nanti balik-balik di bumi, semua orang di generasimu sudah meninggal semua, dan tiba-tiba kota kelahiranmu dipenuhi bangunan seperti ini:

Gambar: Future Architecture | Tag | ArchDaily

Masalahnya tinggal gimana kita bisa membuat mesin super cepatnya aja sih. Nah tuh, kalau di pertanyaan ditanya kendala, itu salah satu kendalanya. Mau bikin mesin seperti roket yang bergerak sangat cepat dengan angka 0.1–0.9 kecepatan cahaya itu butuh energi yang sangat sangat sangat besar. Dari mana dapatnya?

Tapi sebenernya, dengan kamu bergerak dengan kecepatan kayak biasa aja, itu udah bisa membuat kamu "pergi ke masa depan". Tapi dengan durasi yang amat sangat kecil, yang sayangnya tidak layak diperhitungkan..

Gambar: goku running | Tumblr

Mungkin berlatihlah sampai jadi sekuat Goku, dan larilah berputar-putar dalam sebuah lingkaran mendekati kecepatan cahaya. Mungkin kelar lari sudah bisa skip 100 tahun hahaha..


2. Mesin waktu ke masa lalu

TLDR: Mungkin belum terlihat kemungkinannya.. Progress sejauh ini, teori yang menyatakan pergi ke masa lalu itu mungkin, sedang tertantang oleh teori lainnya.


Oke, baru kita masuk ke Relativitas Umum seperti yang disebutkan pada pertanyaan ini.

Mari bahas sedikit tentang alam semesta (ruang dan waktu) dan gravitasi.

Anggap kotak-kotak di atas adalah ruang, sekaligus waktu.

"Kenapa itu ruang, tapi sekaligus waktu? Kenapa gak ruang saja? Kenapa kok di fyuujon (disatuin)?"

Karena teori Einstein memang menganggap ruang dan waktu sebagai suatu kesatuan. Dan memang, kalau bahas gravitasi, tidak bisa bahas ruang saja, dalam waktu terlihat juga efeknya.

Sekarang dalam ruang tersebut, munculah sebuah benda bermassa. Aturannya adalah, benda bermassa akan menimbulkan efek gravitasi.***

Apa itu gravitasi? Itu tuh, gravitasi adalah "penyoknya" ruang dan waktu, akibat adanya benda bermassa.

Jadi dalam teori Relativitas Khusus Einstein, gravitasi dianggap sebagai sebuah "efek" distorsi/penyok pada kesatuan ruang dan waktu.

Jadi, begitulah, alam semesta ini lentur, seolah-olah bisa dimain-mainin bentuknya kayak play-doh. Inilah gravitasi.

Saking lenturnya, dengan energi yang cukup, kita bisa saja menyatukan/menghubungkan 2 bagian dari ruang dan waktu yang berbeda. Maka jadilah wormhole.

Bila alam semesta diilustrasikan sebagai lembaran 2D, maka ilustrasi wormhole kurang lebih seperti ini:

Gambar: "Wormhole in outerspace, illustration" Stock Illustration

Nah, wormhole ini bisa berfungsi seperti sebuah portal.

Gambar: Tech in Asia Indonesia

Dengan memasuki salah satu bukaan wormhole, kita bisa* (*syaratnya banyak) langsung mengunjungi bagian lain dari alam semesta yang terhubung lewat wormhole.

Lalu secara teori, bagaimana cara kita pergi ke masa lalu melalui wormhole?

Oke, ini bakal agak mengecewakan sih.. Tapi ini teori yang paling umum, dan sepertinya paling "mungkin" loh ya..

Katakanlah sekarang, di tahun 2020, di hari kamu membaca tulisan ini, ada yang bisa menciptakan sebuah wormhole traversable (Traversable wormhole, a key to quantum teleportation - Resonance Science Foundation), yang menghubungkan daerah bumi dengan daerah random nan jauh di alam semesta.

Berarti ada satu bukaan wormhole di bumi, serta satu bukaan di daerah alam semesta lainnya.

Rencananya, bukaan wormhole di bumi akan dibiarkan diam saja, dan bukaan di sisi lain akan digerakan, dipercepat, dan terus dibiarkan bergerak.

Kenapa kok digerakkan?

Yak, balik lagi ke teori dilasi waktu, hehehe.. Alasan wormholenya digerakkan adalah biar mengalami dilasi waktu. Hasilnya, ketika wormhole di dekat bumi, waktunya masih pakai waktu bumi, wormhole di sisi lain pengalaman waktunya berubah.

Imagine one end of the wormhole remains close to motionless, such as remaining close to Earth, while the other one goes off on a relativistic journey close to the speed of light. You then enter the rapidly-moving end of the wormhole after it’s been in motion for perhaps a year. What happens?

Well, a year isn’t the same for everyone, particularly if they’re moving through time and space differently! If we talk about the same speeds as we did earlier, the “in motion” end of the wormhole would have aged 40 years, but the “at rest” end would only have aged by 1 year. Step into the relativistic end of the wormhole, and you arrive back on Earth only one year after the wormhole was created, while you yourself may have had 40 years of time to pass.

How Traveling Back In Time Could Really, Physically Be Possible

Akibatnya ketika wormhole di sisi lain sudah mengalami waktu selama 40 tahun, waktu di bumi bisa jadi baru berlalu 1 tahun (tergantung kecepatan wormhole di sisi lain).

Nah jadi ketika orang di bumi dari tahun.. Hmm misal 2022 menyebrangi wormhole yang bergerak, bisa jadi waktu yang dialami di sisi wormhole bergerak, sudah menjadi tahun 2100an..

Kembali ke masa lalunya gimana dong? Ya.. Dari ujung alam semesta yang tadi tahunnya sudah 2100an, balik lagi saja ke bumi tahun 2022.

Tuh, sudah kembali ke masa lalu kan? Hehehe..

Mengecewakan? Memang. Dengan metode seperti ini, kita tidak bisa kembali ke masa lalu, ke waktu sebelum wormhole diciptakan

(*Ngomong2 saya ngikutin artikel inggris di kutipan, tapi saya curiga artikelnya kebalik.. Di bumi yang lebih lama, di ujung wormhole lain yang lebih cepat..)

TWA Flight Center - Eero Saarinen (dibuka tahun 1962) An Architect's Gift from the Jet Age: The TWA Flight Center at JFK International Airport | 6sqft

Tapi katakanlah di tahun-tahun yang sudah lampau, misal tahun 1962, tahun dibukanya karya arsitektur pada foto di atas,

ada yang membuka wormhole, yang ujungnya terhubung ke tahun 2020.

Maka orang dari tahun 2020 secara teoritis bisa mengunjungi tahun 1962 melewati wormhole.

Hmm..

Ngomong-ngomong itu bangunan gak keliatan kayak bangunan tahun 1962an, ya? Mungkin arsiteknya dapat inspirasi desain setelah main-main ke masa depan..


Kenyataannya, semua hal tentang wormhole ini hanya merupakan skenario yang tidak didasarkan praktikalitas apapun kecuali teori. Kalau ingin dipraktekkan, ada banyak sekali kendalanya.

Gimana cara menciptakan wormholenya? Untuk menciptakan wormhole traversable, butuh objek dengan massa negatif. Ada juga yang menyebutnya exotic matter.

Di alam semesta ada tidak? Kita bahkan belum tahu. Tapi mungkin dark matter bisa menjadi kandidatnya..

Lalu:

If any natural wormholes were formed in the Big Bang, it might be possible to travel to a limited number of points in the past and in the distant universe, but wouldn’t enable one to flit around the cosmos at will as the Doctor seems to do.

More restrictively still, theoretical work by Kip Thorne of Caltech using a partial unification of general relativity with quantum physics suggested that any wormhole that allows time travel would collapse as soon as it formed.

Is Time Travel Possible?

Mungkin ada wormhole yang sudah terbentuk saat Big Bang, mungkin. Kita sampai sekarang belum pernah menemukan satu pun wormhole. Teknologi untuk menyebrangi wormhole pun masih belum ada, dan tanpa itu kita mungkin tidak bisa survive ketika melewati wormhole.

Selain itu, dikatakan dalam artikel bahwa dalam teori penggabungan parsial antara teori relativitas umum dengan mekanika kuantum karya Kip Thorne, ada teori yang mungkin memprediksi kalau wormhole time travel akan collapse begitu mulai terbentuk.


Jadi, gitu deh.. susah juga ya.

Tapi, ilmu fisika sejauh ini tidak benar-benar menutup kemungkinan penjelajahan waktu ke masa lalu. Masih ada harapan…

APA YANG TERJADI JIKA ADA BLACK HOLE SEBESAR 2 CM DIDEPAN KAMU?

Habis saya. Hancur. Binasa. Lenyap. Tentu saja bukan hanya saya yang akan terkena dampaknya, tapi juga planet Bumi. Ini jelas  Skenario Kiam...