Senin, 13 Januari 2020

MANUSIA : MAKHLUK LOGIKA ATAU MAKHLUK EMOSI?

Manusia sejatinya adalah makhluk emosi.

Bukan makhluk logika.

Apapun yang dikatakan manusia sebagai logika-nya, sebenarnya hanya pembenaran atau rasionalisasi dari perasaan emosi yang dirasakannya.

Kalau seseorang sudah suka terhadap sesuatu hal, akal sehatnya hanya tinggal mencari pembenaran logis atas hal yang dia sukai tersebut.

Contohnya, ketika anda sedang jatuh cinta. Mau seburuk apapun si dia kata orang di sekitar anda. Anda kemungkinan besar tidak akan melihat hal tersebut dan anda akan mencari pembenaran kenapa anda menyukai orang tersebut. Entah karena dia itu cantik, baik, perhatian, pintar, dan seribu alasan lainnya.

Begitu pun ketika seseorang sudah tidak menyukai sesuatu, akal sehat orang tersebut akan mencari berbagai rasionalisasi agar seakan-akan ketidaksukaannya menjadi seakan-akan logis.

Struktur alam pikiran manusia sebanyak 95% dipengaruhi oleh subconsciousness (alam bawah sadar), sedangkan consciousness (alam sadar) hanya 5%.

Nah, alam bawah sadar yang sebesar 95% ini dimotivasi bukan oleh logika, tetapi oleh emosi. Hanya dalam momen-momen tertentu saja manusia bisa benar-benar logis. Itu pun jarang sekali.

Ilustrasi paling mudah dari hubungan antara pikiran subconsciousness dan consciousness adalah seperti orang yang sedang naik gajah.

Manusia itu ibarat alam sadar, sedangkan gajah alam bawah sadar.

Seakan-akan, si manusia yang mengendalikan gajah, padahal gajah itulah yang membawa kemana-mana si manusia.

Padahal, kalau si gajah ketakutan, sedang marah, mengamuk, lapar, ingin kawin, atau dalam bahaya. Si manusia tidak akan bisa berbuat apa-apa selain mengikuti kemana arah si gajah menuju.

See?

Jadi, kalau mau berurusan lancar dengan manusia, sentuhlah perasaannya, bukan logikanya.

Karena logikanya manusia itu seringkali juga merupakan bias konfirmasi yang dihasilkan perasaannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

APA YANG TERJADI JIKA ADA BLACK HOLE SEBESAR 2 CM DIDEPAN KAMU?

Habis saya. Hancur. Binasa. Lenyap. Tentu saja bukan hanya saya yang akan terkena dampaknya, tapi juga planet Bumi. Ini jelas  Skenario Kiam...