Suka naik gunung? Berarti tau gear yang satu ini ya : Trekking poles.
Trekking poles berfungsi untuk membantu mengurangi beban kaki saat mendaki atau juga saat turun.
Pilihlah bentuk pegangan yang sesuai dengan kekuatan fisik Anda
Bentuk pegangan pada trekking poles terbagi menjadi dua yakni I-shape dan T-shape. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Pilihlah bentuk pegangan yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
I-SHAPE
Pegangan berbentuk I pada trekking poles mirip dengan pegangan pada tongkat yang digunakan untuk bermain ski. Cocok untuk digunakan di medan yang kasar. Pemakaiannya dapat membuat kerja kaki menjadi makin ringan sehingga perasaan lelah atau capai dapat ditekan. Namun, Anda harus memperhatikan cara pemakaiannya karena jika tidak terbiasa menggunakan trekking poles jenis berikut, Anda akan mengalami kelelahan di bagian lengan.
Kebanyakan orang akan menggunakan dua buah trekking poles ini saat mendaki. Namun, untuk sebagian orang lainnya, khususnya yang sudah terbiasa mendaki, penggunaan dua buah trekking poles malah dirasa kurang nyaman dan sedikit mengganggu. Maka dari itu, penggunaan dua buah trekking poles lebih disarankan untuk pendaki pemula maupun yang belum terbiasa mendaki. Sedangkan untuk orang yang sudah terbiasa mendaki, bisa menggunakan satu trekking poles saja.
T-SHAPE
Kita membutuhkan tumpuan yang kuat pada kaki saat menuruni gunung, terlebih jika trek yang dilalui memiliki tingkat kemiringan curam. Bagi para pendaki pemula yang memiliki daya tahan kaki kurang baik, trekking poles dengan pegangan berbentuk T bisa jadi alat bantu yang sangat baik. Saat melalui turunan, Anda akan merasa sedikit lebih ringan karena beban tubuh dan bawaan Anda tidak sepenuhnya bertumpu pada kaki, tetapi juga terbagi dengan lengan lewat penggunaan trekking poles.
Trekking poles jenis berikut kurang umum digunakan di Indonesia. Jika menemukannya, Anda akan lebih sering melihat trekking poles ini dijual satuan daripada paket berisi dua tongkat sekaligus. Lebih nyaman menggunakan satu tongkat mendaki jenis ini daripada dua sekaligus karena membuat kerja lengan Anda lebih berat ketika pendakian berlangsung.
Pilih trekking pole berdasarkan material utama yang digunakan pada porosnya
Material utama yang digunakan pada poros berpengaruh pada ketahanan serta bobot dari trekking pole. Anda akan menemui dua tipe material yang lazim digunakan pada trekking pole, masing-masing punya keunggulan dan kekurangan. Tentu, Anda harus memilih sesuai dengan preferensi masing-masing
Aluminium, memiliki harga yang cenderung miring

Trekking poles dengan poros berbahan aluminium cocok untuk Anda yang ingin menghemat pengeluaran. Selain persoalan harga, trekking poles ini memiliki kelebihan tidak mudah patah, serta dapat diperbaiki seperti semula jika ada bagian yang penyok karena menabrak sesuatu. Namun, jenis trekking poles ini memiliki kekurangan yaitu memiliki bobot yang lebih berat dari trekking poles berbahan karbon sehingga bisa membuat Anda lelah jika Anda menggunakannya dalam waktu yang lama. Untuk Anda yang masih pemula, Anda bisa mencoba trekking poles ini sebagai latihan.
Karbon, untuk Anda yang menginginkan trekking pole kuat

Trekking poles berbahan dasar karbon memiliki bobot yang ringan, lebih lentur dan lebih kuat daripada aluminium. Sangat cocok untuk menopang Anda yang membawa beban berat saat hiking. Namun, produk ini memiliki harga yang lebih tinggi daripada trekking poles berbahan dasar aluminium. Jenis produknya juga terhitung sedikit jika dibanding dengan trekking poles aluminium.
Trekking poles lipat atau telescoping?
Untuk memudahkan packing ketika hendak melakukan perjalanan, ada baiknya memilih trekking poles yang dapat diringkas menjadi lebih pendek. Berdasarkan metode peringkasannya, trekking poles dibagi menjadi dua jenis yakni trekking poles lipat serta trekking poles telescoping. Pilihlah produk yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Tipe lipat, ringkas dan ringan

Trekking poles lipat terdiri atas potongan-potongan poros yang jika disatukan dapat menjadi tongkat panjang yang mampu digunakan sebagai alat bantu ketika mendaki. Karena sangat ringan dan kecil, jenis ini dapat mengurangi bobot barang bawaan pada waktu pendakian.
Trekking poles lipat memiliki diameter batang yang lebih kecil daripada tipe telescoping, namun harganya lebih tinggi. Kami tidak menyarankan pemakaian produk ini untuk pendakian gunung dengan trek berat atau penggunaan pada medan yang kasar. Trekking poles ini lebih lentur daripada trekking poles telescoping. Sangat cocok untuk pendakian gunung yang tidak terlalu tinggi, atau untuk digunakan dengan cara yang wajar (tidak terlalu memaksakan kerja dari trekking poles).
Tipe telescoping, trekking poles yang kokoh

Tipe telescoping merupakan trekking poles yang terdiri atas serangkaian poros dengan ketebalan berbeda seperti halnya sebuah teleskop. Yang menjadi daya tarik dari trekking poles berikut adalah ukuran panjangnya yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan Anda. Karena sangat kuat, jenis ini sempurna untuk digunakan di gunung yang memiliki medan curam.
Sayangnya, produk berikut kurang minimalis karena ketika diringkas menjadi kecil masih memiliki ukuran yang cukup panjang sehingga memakan tempat bahkan tidak cukup jika dimasukkan ke dalam backpack. Meskipun sedikit kurang portable, trekking poles jenis ini cukup baik digunakan untuk Anda yang masih pemula.
Mekanisme penguncian trekking poles

Ada empat mekanisme penguncian pada trekking poles tipe telescoping. Pertama ada tipe twist lock. Tipe ini mengunci panjang-pendek sebuah trekking poles dengan cara memutar bagian seperti cincin yang ada pada batang utama trekking poles. Sistem penguncian berikut kuat dan punya daya tahan yang baik.
Kedua, tipe external lever lock. Trekking poles berikut memiliki bagian seperti penjepit khusus yang berfungsi mengatur panjang pendek batang utama tongkat. Mudah dan cepat saat digunakan karena tidak membutuhkan tenaga lebih ketika mengunci, bahkan ketika menggunakan sarung tangan di mana pergerakan tangan lebih terbatas. Alat pengunci trekking poles berikut mempunyai bobot yang lebih berat daripada jenis lainnya sehingga hal ini juga memberi pengaruh terhadap berat tongkat.
Ketiga, tipe push button lock. Trekking poles berikut memiliki mekanisme penguncian yang terpasang di dalam batang utama. Ketika ingin memanjangkannya, Anda tinggal menekan tombol push saja. Khusus untuk jenis berikut, ada beberapa produk trekking poles yang tidak dapat diatur ukuran panjangnya.
Terakhir, tipe hybrid. Trekking poles berikut menggunakan mekanisme penguncian kombinasi yakni berupa twist lock dan lever lock. Desain berikut dibuat khusus untuk mendapatkan keseimbangan kekuatan, bobot yang ringan, serta penggunaan yang mudah. Contoh untuk trekking poles tipe hybrid berikut yakni menggunakan tuas kunci penjepit pada poros atas dan pengunci model sekrup di bagian poros bawah.
Bagian kaki trekking poles

Di bagian paling bawah atau kaki trekking poles ada sebuah bagian yang umumnya terbuat dari bahan karet. Pada permukaan karet tersebut terukir garis-garis yang menyerupai ukiran pada alas sol sepatu juga ban kendaraan. Hal tersebut berfungsi agar pijakan trekking poles Anda tetap stabil saat menapak pada daerah berbatu atau pun permukaan licin yang lain. Bagian karet tersebut juga mampu menyingkirkan kerikil-kerikil yang menghalangi jalan Anda.
Trekking poles dengan anti-shock lebih aman

Anti-shock merupakan sistem penyarap getaran lewat pegas yang ditanamkan pada bagian poros. Adanya bagian berikut dapat mengurangi rasa sakit pada pergelangan tangan Anda. Bila anti-shock terpasang, panjang dan bobot trekking poles juga akan bertambah. Meskipun demikian, dengan adanya anti-shock ini, Anda dapat melewati jalanan curam dengan lebih mudah.
Selain anti-shock, ada bagian tambahan pada trekking poles yang berguna saat kondisi khusus. Bagian tersebut adalah penyangga berbentuk bulat seperti mangkuk kecil yang biasa disebut dengan basket. Adanya basket dapat membuat trekking poles stabil saat didaratkan pada medan berlumpur atau pun bersalju.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar