"Yang terpenting itu bukan proses, tapi hasil."
Baiklah.
Saya berhenti di sini karena ini adalah sinyalemen dari apa yang Abraham Maslow ingin tunjukkan pada kita sejak tahun 50-60 an saat Humanistic Psycology mulai menjadi saingan kuat Behaviorisme dan teori Freud.
Sinyalemen apa?
Kita, eh... kalian, ternyata memuja dan menghamba pada orang-orang yang masih senang berada di dasar piramida.
Dan tiba-tiba saja saya jadi ingat The Rules of Three-nya para Survivalist ; tiga menit, tiga jam, tiga hari, tiga minggu dan tiga bulan. Namun a real-damn-good-survivalist, justru berpegangan pada the-unseen-three ; tiga detik.
Soalnya, yang unseen itu justru menekankan penggunaan secara unlimited dua alat paling mumpuni yang sudah di-install Allah sejak ruh manusia ditiupkan ke raganya ; otak dan nurani.
Tapi, ya sudahlah...
Saya hanya senang bahwa dalam tiga detik di bilik suara, instinctively, saya hanya tertawa tertahan dan memutuskan untuk tidak mencoblos. Megang pakunya aja nggak... 🤪😎
#BePrepared
#ForEverGolPut
#AlibinAbiThalib
Sumber : Wendy Danoeatmadja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar