Senin, 13 Januari 2020

TSUNAMI BUKAN HANYA AIR YANG BERGERAK

Saya heran masih banyak orang yang menganggap Tsunami itu tampak seperti ini:

Padahal yang terjadi adalah seperti ini:

Tsunami bukanlah ombak seperti yang biasa saya atau Anda lihat. Ombak itu disebabkan oleh angin.

Tsunami tidak hanya sekadar “air yang bergerak” tapi “energi yang berpindah melalui air”.

Tsunami 95% selama terjadi itu tidak berbahaya. Seluruh waktunya tsunami itu berpindah melalui lautan, dan bahkan tidak kentara oleh mata manusia.

Faktanya, tsunami merupakan sebuah kata dalam bahasa Jepang, yang berarti “ombak pelabuhan”. Kata ini dipakai oleh para pelaut yang pergi mencari ikan jauh dari pantai, menghabiskan waktu di lautan yang tenang dan kembali lalu menemukan pelabuhan mereka habis tersapu oleh ombak besar yang tidak pernah mereka lihat.

“Ombak” atau gelombang itu tidak muncul satu kali, tapi merupakan rangkaian gelombang.

Saat tsunami mendekati pantai, ia akan semakin tinggi, dan kecepatannya berkurang. Jangan tertipu dengan berpikir bahwa gelombang yang “melambat” berarti “pelan”. Air bergerak puluhan hingga ratusan kilometer per jam, bahkan di pantai sekali pun.

Saat Tsunami melanda, bagian puncak (atas) atau lembah (bawah) akan melanda terlebih dahulu.

Pada Tsunami tahun 2004, bagian lembahnya melanda berbagai tempat di pesisir wilayah Indonesia. Laut tiba-tiba surut sekitar satu kilometer.

Ini adalah tanda peringatan yang harus diikuti oleh orang-orang, karena Anda punya waktu hingga lima menit untuk mencari tempat tinggi jika Anda masih ingin tetap hidup. Seorang wanita yang sedang berlibur cukup cerdas untuk mengenali fenomena ini, dan menyelamatkan banyak orang.

Beberapa orang lain yang melihat pertanda aneh ini lari ke pantai dan mencari karang, atau memungut ikan. Saat mereka melihat air menerjang kembali, mereka tewas di tempat.

Lihatlah video YouTube tentang Tsunami tahun 2004. Air menerjang ke pantai dengan ketinggian hingga 8 meter. Terjangannya lebih cepat dari mobil yang melaju, dan bisa merobohkan bangunan buatan manusia dengan mudah.

Mereka mengatakan dalam gempa bumi, rumah sakit itu penuh dengan orang yang terluka. Namun dalam Tsunami, sedikit orang yang terluka. Jika Anda diterpa airnya, Anda mati.

Jika Anda berada di tempat yang tidak dekat dengan tsunami yang akan datang menerjang, namun melihat ombak surut, bawa keluarga Anda dan pergilah cari tempat yang tinggi sesegera mungkin.

Jangan mencoba mendahului tsunami di daratan yang rata.

Tsunami di Indonesia masuk sekitar 2 kilometer ke daratan. Izinkan saya menegaskan kembali: Anda tidak bisa berlari lebih cepat daripada air tsunami yang melanda.

Jangan masuk ke mobil.

Orang tenggelam di dalam mobilnya saat mereka terjebak di di kemacetan lalu lintas di jalan raya.

Bangunan juga tidak selamanya aman. Terkadang air bisa mengisi hingga lantai dua dalam waktu kurang dari 15 detik, dan di Jepang di tahun 2011, orang di atap gedung berlantai tiga tersapu saat air mencapai ketinggian itu. Silakan tonton videonya jika Anda kuat.

Di sebagian besar tempat (termasuk Indonesia), NOAA atau apa pun lembaga yang berwenang akan menyiarkan melalui saluran TV dan radio yang berisi peringatan, atau sistem peringatan dini.

Indonesia belum memiliki sistem seperti itu, yang berarti orang menyadari bahwa tsunami akan datang hanyalah dengan melihat dari pantai dan melihat terpaan kematian yang akan menerjang mereka dalam kecepatan 80 kilometer per jam.

Jika karena alasan apa pun, Anda tidak tahu akan datangnya Tsunami, dan lautan surut, bersyukurlah kepada Tuhan, cari karang atau bukit terdekat, dan berlarilah mencari selamat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

APA YANG TERJADI JIKA ADA BLACK HOLE SEBESAR 2 CM DIDEPAN KAMU?

Habis saya. Hancur. Binasa. Lenyap. Tentu saja bukan hanya saya yang akan terkena dampaknya, tapi juga planet Bumi. Ini jelas  Skenario Kiam...