Hadapi masalahmu hingga selesai meski harus berdarah-darah.
Saya akan mengilustrasikannya dengan contoh. Berikut adalah beberapa diantaranya:
Contoh 1:
Dodi berkonflik dengan Ratna. Konflik mereka begitu hebat. Namun demikian, bukannya dihadapi, Dodi malah pergi menghilang entah ke mana karena takut untuk bertemu dengan Ratna. 10 tahun kemudian, diadakanlah sebuah reuni. Dodi tidak mau datang karena Ratna hadir di situ, sehingga ia takut untuk datang.
Contoh 2:
Fidel ingin mengambil kuliah jurusan seni karena ia merasa bahwa ia memiliki bakat di bidang tersebut. Namun demikian, orang tuanya tidak merestuinya dan menuntut ia untuk masuk ke jurusan teknik. Fidel pada akhirnya masuk, namun ia merasa tidak senang dengan pilihannya. Ia lulus dengan nilai memuaskan dari jurusan teknik, namun ia masih merasa tidak senang dengan bidang yang ia tekuni. Hubungan Fidel dengan orang tuanya kemudian menjadi tidak baik, dan lama kelamaan kondisi kesehatan mentalnya memburuk.
Ya, intinya unfinished business adalah sebuah kondisi ketika seseorang memiliki sebuah permasalahan (bisa itu konflik dengan orang lain, atau apapun itu) yang tidak terselesaikan dengan baik. Karena tidak terselesaikan dengan baik, permasalahan ini lama kelamaan jika tidak terkelola dengan baik dapat menimbulkan permasalahan psikologi. Oleh karenanya, jika kalian memiliki sebuah masalah, pastikan bahwa kalian menghadapi masalah tersebut dan menyelesaikannya meskipun harus berdarah-darah. Lebih baik berdarah-darahnya sekarang dibandingkan berdarah-darahnya nanti. Menunda masalah tidak akan menyelesaikannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar