Selasa, 14 Januari 2020

PELANGGARAN ETIKA ONLINE

Dunia semakin canggih dan keberadaan manusia tak lagi hanya sebatas fisik. Selayakynya alat tukar, pasar, dan bahkan jasa, manusia pun kini bukan hanya daging dan tulang yang diselingi aliran darah di antaranya, berjalan di atas bumi dan menghirup oksigen untuk bernapas. Keberadaan manusia juga bisa terlihat di dunia maya, entah itu dalam bentuk aslinya yang berupa kopian digital, atau hanya sebuah gambar statis yang memperlihatkan satu ekspresi saja, seperti kita-kita ini yang saling bertatapan secara tak langsung lewat layar laptop atau ponsel kita masing-masing. Kita menyebut kumpulan kita ini adalah warganet.

Sayangnya, walaupun sudah jelas bahwa kita yang nyata dan kita yang maya sebenarnya adalah satu orang saja, namun banyak yang lupa bahwa orang lain juga begitu. Akibatnya, tak sedikit yang berani berkata kasar hingga mampu membuat lawan bicara kita di dunia maya, yang kehadirannya kadang hanya berupa teks, menjadi sakit hati. Bahkan tak jarang kita berinteraksi langsung namun menggunakan kata ganti orang ketiga tunggal (dia) padahal sebenarnya sedang berdialog langsung.

Mengapa itu bisa terjadi?

Ada yang masih ingat dengan masalah troli/kereta yang cukup fenomenal itu? Saat kita dihadapkan pada dua pilihan di dalam dua skenario, maka apa yang akan kita lakukan?

Skenario pertama adalah seperti gambar berikut.

Apa yang akan kamu lakukan? Kereta melaju cepat dan bisa saja membunuh orang banyak yang sedang terikat di rel. Apa yang kamu lakukan? Apakah kamu akan menekan tuas dan membuat kereta itu berpindah ke rel lain dan menabrak satu orang dan membiarkan orang banyak itu selamat? Atau mengorbankan yang banyak demi satu orang?

Skenario kedua adalah seperti ini.

Kereta yang melaju akan menabrak banyak orang yang terikat di rel. Kamu sedang berada di atas jembatan penyeberangan. Apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu akan membiarkan mereka tertabrak? Atau kamu akan mendorong orang gendut yang ada di sampingmu agar tubuhnya bisa menghentikan kereta tersebut dan orang banyak akan jadi selamat?

Dikatakan bahwa kebanyak orang yang diteliti akan memilih membunuh satu orang di skenario pertama dan membiarkan orang banyak mati (tidak mendorong orang gendut) di skenario kedua. Alasannya? Karena di skenario pertama yang si pelaku lakukan hanyalah menekan tuas, jadi tindakannya tidak langsung terjadi, atau aliasnya dia tidak mengotori tangannya sendiri, sementara di kasus kedua, dia mengotori tangannya sendiri dengan cara mendorong langsung orang gendut itu.

Sebenarnya dua skenario ini sangatlah sederhana dan tak cocok untuk kehidupan nyata. Banyak yang mempertanyakan dua skenario ini sebagai ukuran moral manusia.

Yang akan saya bahas bukan apa yang dibahas dalam tautan itu, namun menjelaskan kaitan antara tingkahlaku warganet di dunia maya.

Mengapa banyak orang yang bisa berkata kasar di dunia maya sementara tidak akan melakukan hal yang sama di dunia nyata? Bukan hanya karena dunia maya adalah topeng, yang juga tentu saja memberi pengaruh besar, namun juga seperti kasus pertama, karena itu tidak terjadi secara langsung.

Kita bisa lihat di media sosial bagaimana kasus-kasus yang sederhana bisa menjadi besar dan akan diperbesar lagi oleh komentar-komentar yang menghakimi. Itu takkan bisa terjadi kalau kita sesama manusia berhadap-hadapan langsung dan dibebaskan untuk berbicara. Sangat kecil kemungkinan orang-orang akan mengatakan apa adanya, apalagi sampai mencaci orang asing.

Selain itu, perilaku berkelompok juga memperburuk. Ada penelitian yang mengatakan bahwa manusia yang berkelompok akan bertingkah laku berbeda dengan ketika dia sendirian. Hal ini tentu saja akan sangat memperkuat tindakan di atas.

Makanya, tidak jarang kita melihat ada orang yang melakukan kesalahan, lalu dirundung bersama-sama. Atau ada juga kasus merundung perundung yang sebenarnya cukup ironis. Hal ini sekiranya diperparah dengan anggapan bahwa melakukan hal itu adalah bentuk hiburan pribadi. Jadi, dengan hal-hal itu, maka tidak heran perundungan maya itu cukup sulit untuk diberantas, walaupun tak sedikit telah memakan korban nyawa.

Jadi, kesimpulan saya adalah, warganet sering lupa bahwa teman (atau lawan) dunia mayanya adalah manusia juga, sama seperti dirinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

APA YANG TERJADI JIKA ADA BLACK HOLE SEBESAR 2 CM DIDEPAN KAMU?

Habis saya. Hancur. Binasa. Lenyap. Tentu saja bukan hanya saya yang akan terkena dampaknya, tapi juga planet Bumi. Ini jelas  Skenario Kiam...