Si Aki, guru ngaji saya demen banget dah, nyeletuk!
Suatu hari, karena status di FB, saya dihakimi oleh beberapa senior di pengajian. “Elu tuh, nyinyir amat sama keburukan orang! Mbok ya, ngaca dulu sana! Nggak usah ngebuka-buka keburukan orang! Membuka keburukan orang lain itu mudah. Tapi membuka keburukan diri sendiri, elu bisa nggak? Pernah nggak elu pikirin, pernah nggak terlintas di pikiran elu?” ujar mereka sinis.
Saya mingkem.
Tetiba dari ruang dalam rumah, terdengar celetukan si Aki, “Mungkin memang Allah memudahkan kita membuka keburukan orang lain agar kita segera waspada karena Ia tahu pasti, banyak manusia punya kebiasaan menutup mata dan hati! Pernah kepikiran nggak?”
Sambil nahan tawa, saya permisi keluar. Angkat kaos sampai perut terus joget di halaman. Lima ekor ayam tetangga yang masuk halaman dan nonton, tidak saya usir. Lumayan kan, 50 juta! 😎
Lain waktu, juga karena status FB, saya dijitakin lagi ramai-ramai. Kali ini karena saya dianggap terlalu berisik. “Diem aja kenapa sih? Bawel lu kayak anak alay! Masalah di negeri ini sudah sampai taraf yang tidak bisa diatasi! Diem aja lu, berdoa saja sama Allah, minta masalah-masalah di negeri ini segera bisa diselesaikan sebaik-baiknya!”
Saya ya… mingkem lagi, sambil clingak-clinguk nyari helm. Lha, ngejitakinnya pake teko dan ganjelan pintu.
Dan, celetukan itu terdengar lagi. Kali ini dari teras rumah. “Kata Allah ; tau nggak, kenapa ada masalah yang tidak bisa diatasi dan diselesaikan? Karena kalian diam saja!”
Saya permisi ke dapur. Nambah kopi. Sambil joget. Nggak ada ayam yang nonton. Sudah jadi opor. 🤪
#BePrepared
#ForEverGolPut
#SaveAyam
Sumber : Wendy Danoeatmadja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar